Minggu, 31 Januari 2010 - 15:41 WIB
LAMPUNG (Pos Kota) – Korps Marinir TNI Angkatan Laut melaksanakan latihan operasi amfibi secara besar-besaran di wilayah Barat, Lampung, selama kurang lebih 40 hari.
LAMPUNG (Pos Kota) – Korps Marinir TNI Angkatan Laut melaksanakan latihan operasi amfibi secara besar-besaran di wilayah Barat, Lampung, selama kurang lebih 40 hari.
Latihan yang melibatkan lebih dari lima ribu prajurit tersebut diberi nama Latihan Pemantapan Terpadu Korps Marinir TNI AL, yang dibuka secara resmi oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana Madya TNI Agus Suhartono, SE, dalam suatu upacara militer di Pantai Caligi, Teluk Ratai, Padang, Cermin, Lampung.
Kasal Laksdya TNI Agus Suhartono, SE, mengatakan bahwa Latihan Terpadu Korps Marinir ini merupakan wujud dari pembinaan kemampuan yang dilaksanakan oleh Korps Marinir meliputi seluruh kecabangan yang ada dan unsur-unsur kapal perang, pesawat udara dan pangkalan. Tujuan latihan tersebut, lanjut Kasal adalah untuk mencapai kemampuan Korps Marinir dalam pertempuran perorangan maupun dalam dukungan taktis dengan sasaran terpeliharanya naluri tempur prajurit dan meningkatnya kemampuan komando dan pengendalian mulai dari tingkat teknis regu sampai tingkat batalyon.
Sebagai pasukan pendarat, Korps Marinir harus memiliki kemampuan yang handal sesuai tuntutan tugas yang diemban dalam setiap pertempuran yaitu merebut dan menguasai tumpuan pantai pendaratan yang dilakukan melalui laut dan udara serta melakukan pertempuran di darat. ”Hal ini merupakan ciri khusus sekaligus kebanggaan kita terhadap Korps Marinir sebagai pasukan endarat memiliki kemampuan lebih dibandingkan yang lainnya. Oleh karena itu untuk mewujudkannya, maka latihan merupakan jawaban yang tepat. Latihan manuvra ini merupakan media untuk mempraktekkan doktrin operasi amfibi serta menguji kemampuan dan kekuatan tempur pasukan pendarat. Oleh sebab itu harus dilakukan di medan yang benar-benar mencerminkan medan tempur yang sebenarnya,” tegasnya.
Menurut Kasal, kegiatan ini merupakan jawaban realistis terhadap tuntutan tugas ke depan yang semakin kompleks serta sebagai tolak ukur untuk menilai sejauh mana keberhasilan pembinaan yang dilakukan oleh Korps Marinir. Melalui latihan ini diharapkan kemampuan dan keterampilan personel baik perolrangan maupun satuan akan meningkat, sehingga setiap satuan-satuan operasi tetap tinggi dan siap digelar di medan operasimana pun.Oleh sebab itu, kobarkan semboyan ”lebih baik mandi keringat dalam latihan dari pada mandi darah dalam pertempuran.”
”Perlu saya tegaskan, sehebat apa pun tingkat kemampuan prajurit yang dimiliki, tanpa diimbangi latihan yang sungguh-sungguh, maka kecil kemungkinan tugas-tugas operasi dapat dilaksanakan dengan berhasil, tegasnya. Sebelum membuka latihan tersebut, Kasal didampingi Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin bersama sejumlah pejabat teras TNI AL melaksanakan pendaratan amfibi denganmenggunakan tank terbaru Korps Marinir yakni LVTP7 di tengah-tengah hujan deras.
Sedangkan setelah pembukaan, Kasal bersama para pejabat teras TNI AL menyaksikan penembakan senjata berat yang dimiliki Korps Marinir, di antaranya penembakan tank amfibi PT-76, mortir, Howitser dan roket multilaras RM 70 Grad. (dispenal/syamsir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar