Senin, 01 Februari 2010

Mantan Pengungsi dapat Tambahan 1.000 Rumah

Minggu, 31 Januari 2010 13:02 WIB
Penulis : Palce Amalo

KUPANG--MI: Mantan pengungsi Timor-Timur yang bermukim di Nusa Tenggara Timur, mendapat tambahan 1.000 unit rumah sangat sederhana yang akan diserahkan Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, Senin (1/2).

Jumlah itu melengkapi 8.000 unit rumah yang diserahkan tidak bersamaan sejak Mei 2007. Rumah tersebut berukuran 6 x 5 meter persegi, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar tamu dan ruang keluarga. Seluruh mantan pengungsi yang telah memiliki rumah, diminta segera meninggalkan kamp yang ditempati sejak awal eksodus 1999.

Kepala Dinas Sosial NTT Sentianus Medi mengatakan, rumah tersebut akan diserahkan oleh Panglima TNI Djoko Santoso kepada Menteri Sosial sebelum diserahkan kepada mantan pengungsi. Lokasi penyerahan rumah dipusatkan di Atambua, ibu kota Kabupaten Belu. "Rumah untuk mantan pengungsi dibangun oleh TNI," katanya di Kupang, Minggu (31/1). Ribuan rumah itu dibangun di dua kabupaten yang masih memiliki konsentrasi pengungsi sampai Januari 2010 yakni Belu berjumlah 320 unit dan Kupang sebanyak 680 unit. Tiap rumah menghabiskan dana Rp14,4 juta. Dia mengatakan, pengungsi yang menempati rumah barunya, mendapat jaminan hidup berupa beras 50 kilogram per keluarga sebanyak satu kali. Pembangunan rumah untuk mantan pengungsi setelah ditandatangani nota kesepahaman panglima TNI dan menteri sosial pada 6 Oktober 2006.

Awalnya TNI membangun 5.000 rumah di empat kabupaten yakni Belu, Kupang, Timor Tengah Selatan, dan Timor Tengah Utara. Pemerintah berniat menuntaskan persoalan mantan pengungsi pada 2008 tetapi rencana itu belum berhasil. Pasalnya, data pengungsi selalu berubah-ubah. Sesuai data Dinas Sosial NTT, pada 2007, jumlah pengungsi yang masih bermukim di kamp 6.790 keluarga. Karena itu seharusnya persoalan terkait rumah sudah berakhir karena sampai akhir 2009, pemerintah sudah membangun 8.000 rumah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog