Senin, 1 Februari 2010 - 15:14 wib
Nur Rahmatika Adriyati - Okezone
JAYAPURA – Pasca-tertembaknya pimpinan Organisasi Papua Merdeka Kelly Kwalik pertengahan Desember lalu, tak berarti gangguan keamanan di Papua mereda. Disinyalir, masih ada kelompok sipil bersenjata lainnya yang tak ingin melihat Papua damai. Kepala Penerangan Kodam XVII (Kapendam) Letkol Inf Susilo mengatakan, tak menutup kemungkinan masih ada kelompok yang masih dendam atas kejadian tersebut. “Kami tidak pernah menyebutkan bahwa kelompok sipil bersenjata itu bagian dari OPM. Yang jelas, kelompok sipil bersenjata itu tidak solid, tidak seperti kita (TNI),” ujarnya, Senin (1/2/2010). Menurutnya, kelompok tersebut bergerak sendiri-sendiri. Sehingga, sekalipun sepak terjang pimpinannya sudah berakhir, mereka akan tetap bergerak karena merasa sakit hati dan ingin balas dendam.
Nur Rahmatika Adriyati - Okezone
JAYAPURA – Pasca-tertembaknya pimpinan Organisasi Papua Merdeka Kelly Kwalik pertengahan Desember lalu, tak berarti gangguan keamanan di Papua mereda. Disinyalir, masih ada kelompok sipil bersenjata lainnya yang tak ingin melihat Papua damai. Kepala Penerangan Kodam XVII (Kapendam) Letkol Inf Susilo mengatakan, tak menutup kemungkinan masih ada kelompok yang masih dendam atas kejadian tersebut. “Kami tidak pernah menyebutkan bahwa kelompok sipil bersenjata itu bagian dari OPM. Yang jelas, kelompok sipil bersenjata itu tidak solid, tidak seperti kita (TNI),” ujarnya, Senin (1/2/2010). Menurutnya, kelompok tersebut bergerak sendiri-sendiri. Sehingga, sekalipun sepak terjang pimpinannya sudah berakhir, mereka akan tetap bergerak karena merasa sakit hati dan ingin balas dendam.
Sementara itu, lanjut dia, dari laporan intelijen Kodam, kekuatan kelompok sipil bersenjata yang ingin mengacaukan keamanan di Papua khususnya di areal PT Freeport itu sangat kecil dan tidak solid, namun mereka lebih menguasai medan dibanding aparat keamanan. “Kelompok ini mengetahui banyak jalur menuju PT Freeport Indonesia. Memang jika dibandingkan dengan anggota, tak berarti apa-apa penguasaan medannya,” katanya. Sedangkan kejadian penembakan terakhir pada 24 Januari lalu, terjadi di sekitar mile 61 yang mengakibatkan tujuh orang terluka.Aparat keamanan hingga saat ini masih terus mencari pelakunya.“Pengejaran terhadap dalang pelaku masih terus dilakukan. Siapapun yang menyelesaiakan kasus ini akan mengalami kerumitan dan harus memiliki kesabaran,” ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar