Papua, Nusa Bali – Bentrok antar warga di Kampung Muara Distrik, Karubaga, Tolikara, Papua, sejak Sabtu (10/7) hingga Selasa (13/7) telah menewaskan 4 warga. Bentrok yang dipicu masalah keluarga itu, hingga kini belum reda. Kedua kubu yang bertikai masih saling berjaga-jaga.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Daniel Ambat menyatakan, hingga saat ini TNI bersama polisi terus mewaspadai kemungkinan terjadinya bentrok susulan. ”Dibawah komando polisi kami coba menenangkan mereka, ” katanya di Jayapura, Selasa (13/7) dilansir Vivanews.
Menurut, hasil pemantauan TNI, kedua kelompok warga masih terus bersitegang dan berkonsentrasi di sejumlah tempat di Karubaga dengan membaawa sejumlah senjata tajam seperti panah dan parang. Korban yang meninggal, kata Daniel karena terkena panah , tombak dan parang. Sedangkan tujuh korban kritis harus dievakuasi di Jayapura dan Wamena.
Juru bicara Polda Papua Kombes Wachyono menyatakan , bentrok bermula dari persoalan keluarga yang melibatkan suami istri yakni Betena Wandik dan suaminya Alpius Wenda. Tidak terima perlakuan suami, sang istri melapor ke keluarganya. Hingga akhirnya keluarga Betena (istri) malah memukuli Alpius (suami) pun melancarkan aksi balas dendam. Saat itulah bentrok kedua kampung terjadi.
Barang bukti yang sudah kami amankan berupa 6 parang 13 pisau badik, 50 anak panah dan 6 busur,” tuturnya.
Danrem 172/PWY Kolonel Inf Daniel Ambat menyatakan, hingga saat ini TNI bersama polisi terus mewaspadai kemungkinan terjadinya bentrok susulan. ”Dibawah komando polisi kami coba menenangkan mereka, ” katanya di Jayapura, Selasa (13/7) dilansir Vivanews.
Menurut, hasil pemantauan TNI, kedua kelompok warga masih terus bersitegang dan berkonsentrasi di sejumlah tempat di Karubaga dengan membaawa sejumlah senjata tajam seperti panah dan parang. Korban yang meninggal, kata Daniel karena terkena panah , tombak dan parang. Sedangkan tujuh korban kritis harus dievakuasi di Jayapura dan Wamena.
Juru bicara Polda Papua Kombes Wachyono menyatakan , bentrok bermula dari persoalan keluarga yang melibatkan suami istri yakni Betena Wandik dan suaminya Alpius Wenda. Tidak terima perlakuan suami, sang istri melapor ke keluarganya. Hingga akhirnya keluarga Betena (istri) malah memukuli Alpius (suami) pun melancarkan aksi balas dendam. Saat itulah bentrok kedua kampung terjadi.
Barang bukti yang sudah kami amankan berupa 6 parang 13 pisau badik, 50 anak panah dan 6 busur,” tuturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar