Rabu, 14 Juli 2010

Tiga Hercules C-130 TNI AU Rawat Ulang di AS

Rabu, 14 Juli 2010
JAKARTA (Suara Karya): Tiga pesawat angkut Hercules C-130 miik TNI Angkatan Udara akan mendapat perawatan bertahap di Oklahoma, Amerika Serikat. Satu di antara tiga Hercules dengan nomor registasi A-1323, Rabu (14/7), akan diterbangkan langsung dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta menuju Oklahoma AS bersama 10 teknisi dari TNI AU.

"10 teknisi dari TNI AU terlibat dalam pengerjaan dan perawatan C-130. Keberadaan mereka di sana juga untuk merealisasikan kerja sama transfer of technology yang menjadi bagian dalam kerja sama Programmed Depot Maintenance (PDM)," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat, dalam sambutannya yang dibacakan Wakil KSAU Marsekal Madya TNI Sukirno, pada upacara pelepasan pesawat Hercules C-130 registrasi A-1323 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (13/7).

Tampak hadir, yakni Duta Besar AS untuk Indonesia Cameron Hume dan perwakilan Arinc Company, Billy Gililland. PDM adalah upaya pemeliharaan tingkat berat untuk pesawat Hercules C-130 yang mengacu pada technical order yang dikeluarkan oleh AU AS. Program ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan kerjasama berkelanjutan TNI Angkatan Udara dengan Angkatan Udara Amerika Serikat (USAF).

"Atas nama pemerintah Indonesia dan jajaran TNI AU, saya mengucapkan terimakasih kepada pemerintah AS melalui US Grant dengan tujuan meningkatkan kemampuan dan kesiapan pesawat C-130 TNI AU," ujar Imam. Pemeliharaan Hercules C-130 di Oklahoma akan dikerjakan Arinc Company. Pengerjaan pemeliharaan berlangsung enam bulan dan melibatkan 10 teknisi dari TNI AU.

Ia mengharapkan, pengerjaan perawatan dapat diselesaikan tepat waktu sesuai dengan komitmen kerjasama. Selain itu, 10 teknisi TNI AU mampu menyerap ilmu dan pengetahuan dari keterlibatan mereka dalam perawatan C-130. "Setelah A-1323 selesai pengerjaan dan perawatannya, maka akan dilanjutkan dengan pengerjaan dan perawatan dua pesawat Hercules lainnya," ujar KSAU.

Pesawat buatan Amerika ini direncanakan akan menempuh perjalanan lebih dari 16.000 kilometer selama enam hari dari Jakarta menuju Oklahoma dengan didampingi oleh awak pesawat dari USAF. Rute yang ditempuh Halim Perdanakusuma-Biak-Guam-Pulau Wake-Hawaii-California dan berakhir di Oklahoma.

"Pesawat yang dimiliki TNI AU sejak tahun 1960 ini punya peran yang sangat besar besar bagi Indonesia. Selain untuk mengangkut pasukan militer, pesawat ini juga sarat dengan misi-misi kemanusiaan di dalam negeri dan di luar negeri," ujar Imam. (Feber S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog