Kamis, 08 Juli 2010 23:56 WIB
Penulis : Nurulia Juwita Sari
JAKARTA--MI: Peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan perbaikan kesejahteraan prajurit menjadi prioritas bagi Komisi I DPR RI untuk dibenahi. Ini mengemuka setelah beberapa anggota Komisi yang membidangi pertahanan ini mengadakan kunjungan ke markas Korps Marinir TNI Angkata Laut, Kamis (8/7). Dalam kunjungan tersebut, Korps Marinir yang dipimpin Komandan Mayjen TNI M Alfan Baharuddin memaparkan beberapa kebutuhan mendesak korps yang harus dipenuhi. Di antaranya, alutsista yang sudah tua dan perlu peremajaan, termasuk kendaraan tempur.
Penulis : Nurulia Juwita Sari
JAKARTA--MI: Peremajaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan perbaikan kesejahteraan prajurit menjadi prioritas bagi Komisi I DPR RI untuk dibenahi. Ini mengemuka setelah beberapa anggota Komisi yang membidangi pertahanan ini mengadakan kunjungan ke markas Korps Marinir TNI Angkata Laut, Kamis (8/7). Dalam kunjungan tersebut, Korps Marinir yang dipimpin Komandan Mayjen TNI M Alfan Baharuddin memaparkan beberapa kebutuhan mendesak korps yang harus dipenuhi. Di antaranya, alutsista yang sudah tua dan perlu peremajaan, termasuk kendaraan tempur.
"Alutsista kita, tank-tank dari 1960 masih beroperasi. Kami mohon dapat persetujuan pengadaan kendaraan tempur baru dan penghapusan ranpur yang sudah tidak layak tempur," ujarnya kepada rombongan anggota dewan yang dipimpin Hayono Isman (F-PD).
Selain itu, ia juga menyebut kesejahteraan prajurit masih perlu ditingkatkan. "Perbaikan kesejahteraan prajurit perlu diupayakan terus," imbuhnya. Menanggapi hal tersebut, Enggartiasto Lukita dari Fraksi Partai Golkar mengusulkan, sistem penganggaran yanng selama ini tahunan, dibuat menjadi lima tahun agar lebih efektif dan penyerapan anggaran untuk pengadaan alutsista lebih baik. "Kalau terintegrasi bisa lebih didayagunakan. Anggaran akan terpakai maksimal," ujarnya.
Selain alutsista, lanjut dia, perbaikan kesejahteraan prajurit juga harus menjadi prioritas. "Uang lauk pauk saat ini tidak layak lagi. Apa yang terjadi kalau mereka ditekan untuk latihan, sementara gizinya rendah? Akibatnya, nanti pada usia pensiun kesehatannya terganggu. Alutsista dan kesejahteraan harus diprioritaskan," tutupnya. (NJ/OL-5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar