JAKARTA--Mantan Kepala Staf TNI-AL (KSAL) Laksamana (pur) Rudolf Kasenda meninggal dunia di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta, pukul 07.45 kemarin (11/7) akibat penyakit jantung yang dideritanya. Pria kelahiran Rantepao, Sulsel, 15 Mei 1934, itu meninggalkan seorang istri Tilly Kasenda, 63, tiga anak, dan dua cucu.
Rencananya, jenazah Kasenda dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta, Selasa (13/7). Ibadah pemakaman dilakukan pukul 10.00 kemarin dengan khotbah oleh Pendeta Martin Manguling. Sedangkan pelepasan jenazah berlangsung sekitar pukul 12.00 dari rumah duka di Jalan Damar Laut 1 No 1, kompleks TNI-AL, Pondok Jati, Cilandak, Jakarta Selatan.
Rumah duka dijaga ketat kemarin. Karangan bunga terus berdatangan. Antara lain, dari Menteri Agama Suryadharma Ali dan KSAL. Di antara para pelayat, tampak sejumlah petinggi TNI, mantan KSAD Jenderal (pur) Ryamizard Ryacudu, Menteri Perhubungan Freddy Numberi, dan para jemaat dari berbagai gereja di Jakarta. Mereka datang ke rumah duka untuk mengucapkan belasungkawa.
Istri Kasenda, Tilly Kasenda, terlihat tidak dapat menahan tangis atas kepergian suaminya. Dengan mengenakan kerudung hitam, Tilly Kasenda duduk di depan peti jenazah suaminya. Beberapa kali dia meneteskan air mata saat menerima ucapan belasungkawa dari para tamu dan kerabat dekat.
Anak kedua Kasenda, Deby, 36, sangat kehilangan atas kepergian ayahnya. Dia menuturkan bahwa ayahnya adalah sosok yang sangat disiplin, memiliki kemauan keras, tegas, sabar, tekun dalam pekerjaan, dan jarang marah. ’’Tetapi, sekali marah… jangan sampai deh,’’ ujarnya kepada Indopos (Jawa Pos Group) kemarin siang.
Semasa hidupnya, Kasenda senang bersosialisasi. Dia juga ikut mendirikan Gereja Tongkonan, Jemaat Kota, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selain menjabat KSAL, Kasenda pernah menjadi Dubes RI untuk Korea Selatan pada 1990–1993. Meraih bintang satu (laksamana pertama) dalam usia 41 tahun, Kasenda sempat memimpin operasi sebagai kepala staf Operasi Seroja di Timor Timur (kini Timor Leste). Dia juga pernah menjadi asisten logistik (Aslog) Menhankam/Pangab yang saat itu dijabat M. Yusuf.
Asisten pribadi Kasenda, David, 42, menyatakan bangga bisa mendampingi karena Kasenda memiliki etos kerja yang sangat tinggi. Dia memuji ketelitian dan kecepatan Kasenda dalam menghafal buku. Selain itu, Kasenda memiliki memori yang sangat prima. ’’Pak Rudolf Kasenda sangat mengingat jika ada pekerjaan atau perintahnya kepada anak buahnya tertunda,’’ ujar pria yang menjadi asisten pribadi Kasenda sejak 1989 itu. (ibl/jpnn/c4/dwi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar