Oleh : Fajar Wirya Nindhita
KabarIndonesia - Sungguh tragis nasib David (17), dihajar sampai babak belur oleh lima anggota TNI dari kompi A Yonif 516, Pamekasan.
KabarIndonesia - Sungguh tragis nasib David (17), dihajar sampai babak belur oleh lima anggota TNI dari kompi A Yonif 516, Pamekasan.
Kronologisnya, pada Jumat malam (2/7), David sedang menonton hiburan yang diadakan oleh Yayasan Nurul Jadid, di Desa Panglegur, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan dalam rangka imtihanan dengan hiburan orkes gambus terkenal dari kota Sampang. Para penonton yang menyaksikan bagai terhipnotis oleh kepiawaian para anggota orkes gambus tersebut sehingga tidak disadari oleh sebagian penonton yang mayoritas kawula muda ini berjoget ria di bawah panggung. Sekitar pukul 23.00 WIB, terjadilah keributan di antara penonton yang sedang berjoget. Dengan cepat dan sigap pihak keamanan dari Yonif 516 meringkus orang yang diduga biang keonaran. Tanpa diinterogasi dan klarifikasi terlebih dahulu, pihak keamanan yang diketahui bernama Riskiyanto dengan pangkat Prajurit kepala (Praka) bersama kawan-kawannya memukuli David (17), yang notabenenya siswa SMK 2 Pamekasan hingga babak belur.
Menurut pengakuan David (17), dirinya tidak terlibat dalam keributan yang terjadi malam itu."Saya hanya berada di dekat lokasi keributan tersebut, tiba-tiba krah baju saya ditarik lalu dipukuli oleh anggota TNI pakai seragam dinas. Pihak keluarga tidak terima terhadap penganiayaan seperti ini. "Seharusnya pihak keamanan tugasnya hanya mengamankan saja, bukan malah menghajarnya sampai babak belur," tegas Hamid, salah satu keluarga korban.
Pada malam itu, juga korban langsung dibawa ke rumah sakit guna menjalani visum. Kemudian pihak korban mengadukan penganiayaan yang dilakukan Praka Riskiyanto dan kawan-kawan. Sampai berita ini diturunkan kasus tersebut masih dalam proses penyidikan Sub Detasemen Polisi Militer (Subdenpom) Pamekasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar