SABTU, 10 JULI 2010 19:29 WITA 962 Hits
UPACARA MILITER. Sertijab Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI yang berlangsung secara militer (atas). Danlantamal VI yang lama, Laksamana Pertama, TNI Bambang Wahyudin (kanan) dan Danlantamal VI baru, Brigadir Jenderal TNI (MAR) Chaidier Patonnory (kiri) salam komando dengan Pangkoarmatim, Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto usai sertijab di Dermaga Mako Layang Lantamal VI. (FOTO TAWAKKAL/FAJAR).
MAKASSAR -- Pelaku illegal fishing mesti berpikir dua kali untuk melakukan aksinya. Sebab, ke depan, illegal fishing bakal menjadi perhatian khusus aparat. Demikian penegasan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangkoarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto. Menurut Bambang, pelaku penangkapan ikan dengan cara ilegal mesti ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Tidak ada toleransi bagi pelaku illegal fishing," tegas Bambang Suwarto usai serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI, dari Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin kepada Brigadir Jenderal TNI (MAR) Chaidier Patonnory. Sertijab digelar di Dermaga Mako Layang Lantamal VI.
UPACARA MILITER. Sertijab Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI yang berlangsung secara militer (atas). Danlantamal VI yang lama, Laksamana Pertama, TNI Bambang Wahyudin (kanan) dan Danlantamal VI baru, Brigadir Jenderal TNI (MAR) Chaidier Patonnory (kiri) salam komando dengan Pangkoarmatim, Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto usai sertijab di Dermaga Mako Layang Lantamal VI. (FOTO TAWAKKAL/FAJAR).
MAKASSAR -- Pelaku illegal fishing mesti berpikir dua kali untuk melakukan aksinya. Sebab, ke depan, illegal fishing bakal menjadi perhatian khusus aparat. Demikian penegasan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangkoarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto. Menurut Bambang, pelaku penangkapan ikan dengan cara ilegal mesti ditindak sesuai prosedur hukum yang berlaku. "Tidak ada toleransi bagi pelaku illegal fishing," tegas Bambang Suwarto usai serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VI, dari Laksamana Pertama TNI Bambang Wahyudin kepada Brigadir Jenderal TNI (MAR) Chaidier Patonnory. Sertijab digelar di Dermaga Mako Layang Lantamal VI.
"Wilayah Lantamal VI yang masuk dalam Air Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II tingkat kerawanannya cukup tinggi. Sering terjadi aksi illegal fishing seperti pengeboman ikan, juga perusakan terumbu karang," kata Bambang. Karena itu, kata dia, pengawasan ketat di wilayah Lantamal VI mesti dilakukan secara maksimal oleh seluruh personel. Dia pun meminta nelayan tidak menggunakan bahan peledak ketika menangkap ikan, tetapi menggunakan alat yang sesuai aturan. Umumnya, kata dia, bahan peledak untuk membom ikan merupakan rakitan sendiri nelayan. Bambang mengaku, kerawanan di laut tidak bisa diprediksi lantaran lalu lintas kapal di Selat Makassar semakin ramai. Terkait penambahan kapal patroli, menurut dia, mesti disesuaikan dengan kebijakan pemerintah dan anggaran yang tersedia.
"Bukan cuma illegal fishing yang mesti diawasi, pengamanan objek vital seperti pengeboran lepas pantai dan industri di tepi pantai juga perlu dilakukan. Hanya saja, tidak bisa maksimal kalau angkatan laut saja, namun instansi lain juga perlu berperan," harapnya. Sertijab Danlantamal VI yang dimulai pukul 08.00 Wita, berlangsung sederhana. Seusai sertijab dalam bentuk upacara militer, juga dilakukan atraksi meniup peluit dan karate kata. Atraksi ini dilakukan di KRI Keris, Birang, dan Sulupari.
Atraksi karate kata yang dibawakan personel Lantamal VI dan anak kecil, mengundang decak kagum para undangan. Sebab, dilakukan pemecahan beberapa kendi dan batu dengan tendangan. Tampak hadir dalam sertijab ini, antara lain, Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Amril Amir, Kapolda Sulsel, Irjen Pol Adang Rochjana, Pangkoopsau II, Marsma TNI Agus Munandar, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Ketua DPRD Sulsel, HM Roem, Ketua DPRD Sulbar, Hamzah Hapati Hasan, dan Walikota Makassar, Ilham Arief Sirajuddin. (ram)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar