Jumat, 02 Juli 2010 15:37 WIB
Penulis : Aris Munandar
PONTIANAK--MI: Markas Besar TNI Angkatan Darat mengisyaratkan mendukung penuh pemberian hak pilih kepada anggota TNI pada pemilu.
Penulis : Aris Munandar
PONTIANAK--MI: Markas Besar TNI Angkatan Darat mengisyaratkan mendukung penuh pemberian hak pilih kepada anggota TNI pada pemilu.
TNI itu alat negara dan presiden itu kepala negara. Kalau kepala negara sudah berucap jangan mempolemikkan lagi, TNI akan diam, kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta, seusai peletakan batu pertama pembangunan markas Kodam Tanjungpura, di Pontianak, Jumat (2/7).
Wacana tentang pemberian hak pilih untuk TNI digulirkan kembali oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono dalam sebuah acara silahturahmi dengan kalangan pers di Cipanas, 18 Juni lalu. Pernyataan presiden ini kemudian mendapat reaksi beragam dari berbagai kalangan. Ada yang mendukung dan ada pula yang menolak dengan tegas usul tersebut.
KSAD menegaskan, sebagai alat negara, TNI harus patuh dan taat pada pimpinan negara. Oleh karena itu, bergulirnya wacana pemberian hak pilih menjadi pelajaran tersendiri bagi TNI, terkait tingkat kepatuhan dan ketaatan terhadap pimpinan. Kalau kita mau maju, juga harus ada kepatuhan rakyat kepada pemimpin (mereka). Kita harus jujur mengatakan itu (patuh kepada pemimpin) yang kurang pada masyarakat kita,tegasnya.
KSAD dalam kesempatan tersebut juga mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat agar tidak banyak mengeluh terhadap nasib bangsa. Sebab, sifat itu dapat menghambat kemajuan bersama. Selama ini kita banyak pesimistis, jadi lambat majunya republik ini karena pesimistis terus, ujar mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Kostrad) ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar