updated: Sabtu 03/07/10
Kota Bima (Suara NTB)
Insiden perkelahian antara oknum anggota TNI dan seorang Polisi nyaris pecah di Pelabuhan Bima, Jumat (2/7) pagi kemarin. Kejadian berlangsung saat penumpang berdesakan di pintu masuk Kapal Tilongkabila. Dari informasi dihimpun, insiden bermula saat kapal hendak berangkat tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. Desak-desakan tak bisa dihindari di pintu masuk, lantaran penumpang yang berjubel. Saat bersamaan sejumlah Polisi dari Sektor Kawasan Pelabuhan (KP) Laut Bima, tengah mengatur himpitan penumpang.
Kota Bima (Suara NTB)
Insiden perkelahian antara oknum anggota TNI dan seorang Polisi nyaris pecah di Pelabuhan Bima, Jumat (2/7) pagi kemarin. Kejadian berlangsung saat penumpang berdesakan di pintu masuk Kapal Tilongkabila. Dari informasi dihimpun, insiden bermula saat kapal hendak berangkat tujuan Makassar, Sulawesi Selatan. Desak-desakan tak bisa dihindari di pintu masuk, lantaran penumpang yang berjubel. Saat bersamaan sejumlah Polisi dari Sektor Kawasan Pelabuhan (KP) Laut Bima, tengah mengatur himpitan penumpang.
Saat itu, oknum TNI berinisial IR berpangkat Kopral diduga tersinggung, karena diatur petugas. Kontan bersitegang antar IR dengan AB, anggota Polsek Pelabuhan tak bisa dihindari. Bahkan oknum TNI sempat mendorong AB hingga terjatuh. Tidak hanya itu, IR sempat mengeluarkan sangkur sembari mengancam.Akibat kejadian itu, para penumpang sempat panik. Keduanya pun dilerai aparat yang juga berjaga-jaga di sekitar pelabuhan.
Kedua aparat itu diamankan institusi masing-masing. IR pagi itu juga harus menunda keberangkatannya ke Makassar untuk cuti, dan harus menjalani pemeriksaan di Densub Denpom Bima. Di Denpom Bima, wartawan yang hendak mengkonfirmasi proses pemeriksaan IR, hanya bertemu petugas piket, Serma Soni. Menurut Soni, pemeriksaan terhadap oknum sudah dilakukan. Namun insiden itu sudah diselesaikan secara damai. “Kejadian ini hanya kesalahpahaman saja,” jelasnya.
Demikian juga atasan AB, Kapolsek KP Pelabuhan Bima, Ipda M. Said juga membenarkan insiden itu. Bahkan pihaknya sudah memeriksa secara internal AB. Dia mengaku menyesalkan insiden itu, termasuk tindakan oknum anggota TNI yang dinilai arogan, karena mengancam dengan sangkur.
Namun, katanya, karena ada kesepakatan damai, pihaknya pun meresponsnya. Bahkan kesepakatan damai itu secara tertulis. “Seandainya aparat saya cedera, kasus ini kita lanjutkan. Tapi karena tidak ada insiden yang lebih parah, kita sepakat damai saja,” tandasnya. (ris)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar