TEMPO Interaktif, Bandung - Terkait kasus mutilasi dengan korban Willy Ilham Nurwana, 42 tahun, Komandan Pangkalan Udara Sulaiman Bandung Kolonel (Pnb) Gutomo membenarkan pihaknya tengah memeriksa seorang anggotanya. "Dia diperiksa polisi militer di Lanud Sulaiman," kata Gutomo saat dihubungi Selasa (13/7) petang.
Namun, ia menolak merinci mengenai pemeriksaan tersebut. Gutomo juga enggan menyebutkan siapa anggotanya yang diperiksa. "Pemeriksaan masih belum selesai. Saya belum bisa kasih keterangan lebih jauh. Yang jelas setiap anggota yang diduga terlibat suatu kasus pasti diperiksa,"tandas Gutomo.
Willy yang aktif di organisasi Forum Komunikasi Putra-Puteri Purnawirawan Indonesia (FKPPI), ditemukan tewas dalam kondisi tubuh tanpa kepala dan telapak tangan. Identitas mayat yang sebelumnya ditemukan di tepi Sungai Citarum di Kampung Cipatat RW 10 Desa Lagadar, Kecamatan Marga Asih, Kabupaten Bandung Ahad pagi (11/7) lalu itu diketahui setelah istri korban melihat jasad itu di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
Pujiastuti, istri korban mengenali ciri-ciri fisik seperti tahi lalat di punggung, kutil di bahu kiri dan warna kehitaman bekas luka di jempol kaki kiri.
Dari informasi yang dihimpun, Willy terakhir kali dijemput seorang anggota TNI yang diketahui berinisial Md.
Sementara itu Ketua FKPPI Kota Bandung Ade Maarif menyatakan, pihaknya menyerahkan pengusutan kasus Wiily kepada aparat berwenang. "Saya minta semua anggota tidak terpancing melakukan hal-hal di luar hukum (terkait tewasnya Willy),"kata dia saat menyampaikan pidato bela sungkawa dalam acara pemakaman Willy di TPU Astana Anyar Bandung, Selasa siang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar