Senin, 19 Juli 2010
KUPANG (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta mengingatkan para perwira dan prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama di Batalyon Infanteri (Yonif) 744/ Satria Yudha Bakti (SYB), untuk tidak egois, sombong, bahkan menciptakan keresahan, tetapi justru harus menenteramkan masyarakat.
Peringatan KSAD itu disampaikannya ketika berkunjung ke Markas (Yonif) 744/ SYB di Tobir, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, Sabtu (17/7). KSAD Jenderal George Toisutta dalam kunjungannya ke daerah perbatasan itu didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, Aslog KSAD Mayjen TNI Wibowo MS, Danpusintel Angkatan Darat Brigjen TNI Ibrahim Saleh, Bupati Belu Joachim Lopes dan Danrem 161/ Wirasakti Kupang Kol (ARH) I Dewa Ketut Siangan.
KSAD mengingatkan, para prajurit Yonif 744/ SYB untuk mencontohi semangat kesetiakwanan dan kekompakan yang ditunjukkan para pendahulu. Di kesatuan ini pulalah telah lahir para pemimpin besar, di mana salah satunya adalah mantan Danyon 744/SYB yang kini menjabat sebagai Presiden RI Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan, kehadirannya di Markas Yonif 744/SYB sesungguhnya sebagai wujud kerinduannya terhadap kesatuan ini. Sebab, di Yonif ini dirinya pertama kali mengembangkan karier yang kala itu menjabat sebagai kepala seksi (kasi) operasional.
Pengalaman Berharga
Jenderal George Toisutta mengakui, dia memetik banyak pengalaman berharga ketika masih bertugas di wilayah Timor. Pengalaman berharga itulah yang membuatnya terus merasakan kedekatan dengan prajurit di Markas Yonif ini.
"Dulu waktu saya masih bertugas di Timor, kebanyakan anggota tidak bisa baca tulis. Untuk merekatkan persatuan antara kami saat itu kami menggunakan bahasa Tetun (bahasa Timor). Rasa kesetiakawanan begitu tinggi. Rasa kecintaan antara pimpinan dan prajurit begitu kuat, sehingga tidak heran bahwa kesatuan ini cukup disegani. Para prajurit di kesatuan ini berjuang dengan hati bersih, tidak sombong dan eogis," kata Toisutta. KSAD berulang kali meminta prajurit di kesatuan ini untuk menjaga citra diri mereka sebagai prajurit yang berbakti untuk negara tercinta ini. Menciptakan rasa kedamaian di tengah-tengah masyarakat dan membangun hubungan yang baik dan harmonis.
"Jangan suka berkelahi dengan masyarakat. Saya lihat jajaran prajurit di Yonif ini belum kompak. Buktinya, banyak lahan di sekitar Markas ini belum ditanami pohon. Kalau lingkungan di sini hijau dengan penuh pohon, menandakan semuanya kompak. Dampaknya, kompak juga dengan masyarakat. Saya tegaskan supaya tirulah para pendahulu," katanya.
Kalau dulu, tutur KSAD, latihan perang terbatas, peralatan perang juga terbatas, tetapi rasa kesetiakawanan begitu tinggi. Sekarang para prajurit lebih pintar. Kalau demikian, maka seharusnya lebih baik.
"Makanya, saya ingatkan supaya jangan sombong dan selalu berusaha menjaga nama baik Yonif 744/SYB, karena kesatuan ini telah melahirkan pemimpin besar, salah satunya kita saat ini, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," katanya. (Bonne Pukan)
KUPANG (Suara Karya): Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal George Toisutta mengingatkan para perwira dan prajurit TNI Angkatan Darat yang bertugas di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), terutama di Batalyon Infanteri (Yonif) 744/ Satria Yudha Bakti (SYB), untuk tidak egois, sombong, bahkan menciptakan keresahan, tetapi justru harus menenteramkan masyarakat.
Peringatan KSAD itu disampaikannya ketika berkunjung ke Markas (Yonif) 744/ SYB di Tobir, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT, Sabtu (17/7). KSAD Jenderal George Toisutta dalam kunjungannya ke daerah perbatasan itu didampingi Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, Aslog KSAD Mayjen TNI Wibowo MS, Danpusintel Angkatan Darat Brigjen TNI Ibrahim Saleh, Bupati Belu Joachim Lopes dan Danrem 161/ Wirasakti Kupang Kol (ARH) I Dewa Ketut Siangan.
KSAD mengingatkan, para prajurit Yonif 744/ SYB untuk mencontohi semangat kesetiakwanan dan kekompakan yang ditunjukkan para pendahulu. Di kesatuan ini pulalah telah lahir para pemimpin besar, di mana salah satunya adalah mantan Danyon 744/SYB yang kini menjabat sebagai Presiden RI Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono. Dia mengatakan, kehadirannya di Markas Yonif 744/SYB sesungguhnya sebagai wujud kerinduannya terhadap kesatuan ini. Sebab, di Yonif ini dirinya pertama kali mengembangkan karier yang kala itu menjabat sebagai kepala seksi (kasi) operasional.
Pengalaman Berharga
Jenderal George Toisutta mengakui, dia memetik banyak pengalaman berharga ketika masih bertugas di wilayah Timor. Pengalaman berharga itulah yang membuatnya terus merasakan kedekatan dengan prajurit di Markas Yonif ini.
"Dulu waktu saya masih bertugas di Timor, kebanyakan anggota tidak bisa baca tulis. Untuk merekatkan persatuan antara kami saat itu kami menggunakan bahasa Tetun (bahasa Timor). Rasa kesetiakawanan begitu tinggi. Rasa kecintaan antara pimpinan dan prajurit begitu kuat, sehingga tidak heran bahwa kesatuan ini cukup disegani. Para prajurit di kesatuan ini berjuang dengan hati bersih, tidak sombong dan eogis," kata Toisutta. KSAD berulang kali meminta prajurit di kesatuan ini untuk menjaga citra diri mereka sebagai prajurit yang berbakti untuk negara tercinta ini. Menciptakan rasa kedamaian di tengah-tengah masyarakat dan membangun hubungan yang baik dan harmonis.
"Jangan suka berkelahi dengan masyarakat. Saya lihat jajaran prajurit di Yonif ini belum kompak. Buktinya, banyak lahan di sekitar Markas ini belum ditanami pohon. Kalau lingkungan di sini hijau dengan penuh pohon, menandakan semuanya kompak. Dampaknya, kompak juga dengan masyarakat. Saya tegaskan supaya tirulah para pendahulu," katanya.
Kalau dulu, tutur KSAD, latihan perang terbatas, peralatan perang juga terbatas, tetapi rasa kesetiakawanan begitu tinggi. Sekarang para prajurit lebih pintar. Kalau demikian, maka seharusnya lebih baik.
"Makanya, saya ingatkan supaya jangan sombong dan selalu berusaha menjaga nama baik Yonif 744/SYB, karena kesatuan ini telah melahirkan pemimpin besar, salah satunya kita saat ini, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono," katanya. (Bonne Pukan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar