Selasa, 13 Juli 2010 11:21 WIB ARDIANSYAH RAZAK BAKRI
TEMPO Interaktif, Makassar -Tim pengawas nasional pengalihan aktivitas bisnis Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencatat bisnis TNI secara nasional mencapai 3 ribu, yang tersebar diseluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Khusus di wilayah Kodam VII Wirabuana, tim pengawas masih melakukan pendataan.
TEMPO Interaktif, Makassar -Tim pengawas nasional pengalihan aktivitas bisnis Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencatat bisnis TNI secara nasional mencapai 3 ribu, yang tersebar diseluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Khusus di wilayah Kodam VII Wirabuana, tim pengawas masih melakukan pendataan.
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milikl Negara, Said Didu yang juga ketua tim pengawas mengatakan temuan ini meliputi yayasan dan koperasi. Nantinya, TNI tidak diperbolehkan lagi mengelola, hal tersebut diserahkan kepada negara. "Jadi aset TNI seperti rumah sakit, gedung dan sekolah, keuntungannya diambil alih oleh negara," kata Said, di ruang kerja Panglima Kodam VII Wirabuana, siang ini.
Wakil Menteri Pertahanan, Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pengalihan pengelolaan bisnis TNI ke Departemen Pertahanan untuk mensejahterakan prajurit sesuai program TNI. Hanya saja pihaknya belum bisa memastikan berapa banyak temuan bisnis di wilayah Sulawesi. "Kami masih melakukan pendataan," katanya.
Sementara Panglima Kodam VII Wirabuana Mayor Jenderal Amril Amir mengaku telah menyerahkan data aset bisnis TNI ke tim pengawas. Adapun beberapa bisnis TNI di Makassar seperti Rumah Sakit Pelamonia di Jalan Sudirman, sekolah Kartika Chandra Kirana dan gedung serbaguna Jenderal M Jusuf atau Manunggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar