Kamis, 08 Juli 2010

PENGAWASAN PULAU TERLUAR TNI AD Butuh Kapal Patroli Cepat

Kamis, 8 Juli 2010
KEPRI (Suara Karya): TNI Angkatan Darat (AD) membutuhkan kapal-kapal kecil cepat yang akan ditempatkan di sejumlah pulau-pulau terluar di kawasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Salah satu kawasan yang membutuhkan kapal cepat, yakni Kepulauan Riau.

Komandan Komando Resor Militer 033/Wira Pratama, Kepulauan Riau, Kolonel TNI Zainal Arifin mengatakan, jajarannya membutuhkan sarana angkutan laut berupa kapal patroli untuk mengoptimalkan pengawasan pulau terluar dari upaya penguasaan pihak asing.

"Belum adanya sarana angkutan laut menjadi kendala bagi kami dalam mengawasi pulau terluar terhadap upaya penguasaan asing atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata di Kepri, Rabu (7/7). Sebelumnya, jabatan Komandan Distrik Militer 0317/Karimun diserahterimakan dari Letkol TNI Novi Herianto kepada Letkol TNI I Gede Widiyana di Markas Kodim 0317/Karimun.

Zainal mengatakan, kebutuhan sarana angkutan laut sangat mendesak mengingat letak geografis Kepri yang terdiri dari pulau-pulau, terutama pulau terluar yang berjumlah 19 pulau. Ia mencontohkan, saat mengecek Pulau Nipah yang berhadapan dengan Singapura beberapa waktu lalu, di mana pihaknya meminta bantuan armada dari TNI-Angkatan Laut untuk mobilisasi personil. "Kita sudah punya pos dengan kekuatan satu peleton di setiap pulau terluar, hanya saja belum didukung sarana transportasi," katanya.

Selama ini, lanjut Zainal, pihaknya masih bergantung pada bantuan armada dari instansi lain seperti TNI-AL, bea cukai maupun pemerintah daerah. "Kami juga menggunakan kapal reguler untuk berkunjung ke daerah-daerah," ucapnya. Dia mengatakan, jumlah kapal yang dibutuhkan setidaknya sesuai dengan jumlah personel yang berada di empat Kodim masing-masing Batam, Tanjungpinang, Karimun dan Natuna. Di Batam, tutur dia, terdapat 3 kompi pasukan, Natuna 2 kompi, kemudian di Karimun, Pulau Serasan dan Tarempa masing satu kompi 1 kompi. "Kita bisa hitung berapa jumlah kapal yang dibutuhkan jika setiap kompi terdapat 100 personil," jelasnya.

Zainal menyatakan, peranan TNI AD di perbatasan adalah menjaga keutuhan setiap jengkal Tanah Air dari upaya pendudukan asing. "Kerja sama lintas sektoral bersama TNI-AL selaku pengamanan perairan terus kami pupuk sehingga tidak satu pun pulau kita yang lepas dari NKRI," katanya.

Minim Fasilitas
Sementara itu, pemerintah Indonesia punya komitmen untuk membenahi perlengkapan militer serta fasilitas para prajurit TNI yang bertugas di kawasan perbatasan NKRI dan pulau-pulau terluar. Peralatan dan fasilitas TNI yang perlu dibenahi pemerintah terdapat di Pulau Rondo, Nanggroe Aceh Darussalam.

Pulau Rondo bersebelahan dengan Pulau Sabang, merupakan salah satu dari 12 pulau terdepan di Indonesia. Data yang diperoleh Suara Karya, sebanyak satu pleton pasukan yang ditempatkan di sana masih belum memiliki peralatan yang memadai akibat anggaran yang dimiliki masih terbatas.

Idealnya untuk penjagaan Pulau Rondo terutama yang berdekatan dengan Selat Malaka itu dibutuhkan peralatan seperti kapal cepat dan peralatan lainnya. "Selain melengkapi perlengkapan, kesejahteraan prajurit juga penting diperhatikan, karena berbagai kebutuhan yang diperlukan harus didatangkan ke sana," katanya. (Feber Sianturi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog