Tuesday, 06 July 2010
BANDUNG (SI) –Pesawat microlight Trike PKS 135 yang ditumpangi dr Noto Ciptono dan Panji Gunawan hingga kemarin belum ditemukan.
Tim pencari yang melibatkan personel gabungan dari Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Batalion 301,TNI AD, Basarda, Polres Bandung,Wanadri, Gardanusa Telkomsel, dan sejumlah elemen masyarakat lainnya terus melakukan penyisiran di Gunung Sentosa dan Desa Cileuleu,Kecamatan Pangalengan. Danlanud Sulaeman Kolonel PNB Gutomo mengungkapkan, pencarian kemarin hanya bisa dilakukan hingga sore sekitar pukul 17.00 WIB, karena terhalang cuaca buruk.
Fokus pencarian di arahkan ke dua kawasan tersebut berdasar pertimbangan terdeteksinya sinyal handphone kedua korban di antara perbatasan Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut dan Kecamatan Pangalengan pada Minggu (4/7). ‘’Ini berdasarkan laporan terakhir dariTelkomsel,’’ bebernya. Pesawat microlight Trike PKS 135 Minggu kemarin dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 11.30 WIB saat dalam perjalanan dari Pangandaran menuju Lanud Sulaeman Bandung.
Pesawat pribadi yang tergabung dalam kelompok Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di bawah naungan Lanud Sulaeman tersebut sebelumnya, Sabtu (03/07), terbang dari Lanud Sulaeman ke Pangandaran untuk suatu kegiatan. Pesawat sejenis yang dikemudikan Ivan dan kopilot Irvan Cahaya berhasil mendarat di Lanud Sulaeman Minggu siang (4/7).
"Pesawat tersebut tidak ada masalah dan layak pakai.Pesawat berjenis Trike seperti gantole, badan pesawat kecil terbuka dan ada mesin di belakang.Bisa terbang di ketinggian hingga 10 ribu feet (kaki)," ungkap Gutomo. Kepala Polres Garut Amur Chandra Juli Buana membenarkan sinyal handphone salah satu penerbang dari pesawat latih berjenis Trike dengan nomor badan PK-S 135 terakhir menyala di kawasan Pakenjeng.
Oleh sebab itu, lanjut Amur, pihaknya akan melakukan pencarian di lokasi tersebut. Amur menjelaskan, personelnya juga akan menyisir beberapa kawasan yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat yang diterbangkan oleh pilot Noto Cipto Nartomo dan kopilot Panji Goenawan ini.Beberapa kawasan yang dicurigai Amur sebagai lokasi jatuhnya pesawat latih tersebut adalah Pakenjeng, Cisurupan, Pamulihan, dan Talegong.
Dia mengakui pencarian tidak mudah dilakukan karena cuaca beberapa hari belakangan sangat ekstrem. Di kawasan yang diduga tempat jatuhnya pesawat udaranya berkabut sehingga menghalangi penglihatan. Selain pencari lewat darat, pencarian juga diakukan lewat udara dengan menggunakan pesawat Cessna milik Susi Air. (iwa ahmad sugriwa/fani Ferdiansyah/yugi prasetyo)
BANDUNG (SI) –Pesawat microlight Trike PKS 135 yang ditumpangi dr Noto Ciptono dan Panji Gunawan hingga kemarin belum ditemukan.
Tim pencari yang melibatkan personel gabungan dari Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara, Batalion 301,TNI AD, Basarda, Polres Bandung,Wanadri, Gardanusa Telkomsel, dan sejumlah elemen masyarakat lainnya terus melakukan penyisiran di Gunung Sentosa dan Desa Cileuleu,Kecamatan Pangalengan. Danlanud Sulaeman Kolonel PNB Gutomo mengungkapkan, pencarian kemarin hanya bisa dilakukan hingga sore sekitar pukul 17.00 WIB, karena terhalang cuaca buruk.
Fokus pencarian di arahkan ke dua kawasan tersebut berdasar pertimbangan terdeteksinya sinyal handphone kedua korban di antara perbatasan Kecamatan Pakenjeng Kabupaten Garut dan Kecamatan Pangalengan pada Minggu (4/7). ‘’Ini berdasarkan laporan terakhir dariTelkomsel,’’ bebernya. Pesawat microlight Trike PKS 135 Minggu kemarin dilaporkan hilang kontak sekitar pukul 11.30 WIB saat dalam perjalanan dari Pangandaran menuju Lanud Sulaeman Bandung.
Pesawat pribadi yang tergabung dalam kelompok Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) di bawah naungan Lanud Sulaeman tersebut sebelumnya, Sabtu (03/07), terbang dari Lanud Sulaeman ke Pangandaran untuk suatu kegiatan. Pesawat sejenis yang dikemudikan Ivan dan kopilot Irvan Cahaya berhasil mendarat di Lanud Sulaeman Minggu siang (4/7).
"Pesawat tersebut tidak ada masalah dan layak pakai.Pesawat berjenis Trike seperti gantole, badan pesawat kecil terbuka dan ada mesin di belakang.Bisa terbang di ketinggian hingga 10 ribu feet (kaki)," ungkap Gutomo. Kepala Polres Garut Amur Chandra Juli Buana membenarkan sinyal handphone salah satu penerbang dari pesawat latih berjenis Trike dengan nomor badan PK-S 135 terakhir menyala di kawasan Pakenjeng.
Oleh sebab itu, lanjut Amur, pihaknya akan melakukan pencarian di lokasi tersebut. Amur menjelaskan, personelnya juga akan menyisir beberapa kawasan yang diduga menjadi lokasi jatuhnya pesawat yang diterbangkan oleh pilot Noto Cipto Nartomo dan kopilot Panji Goenawan ini.Beberapa kawasan yang dicurigai Amur sebagai lokasi jatuhnya pesawat latih tersebut adalah Pakenjeng, Cisurupan, Pamulihan, dan Talegong.
Dia mengakui pencarian tidak mudah dilakukan karena cuaca beberapa hari belakangan sangat ekstrem. Di kawasan yang diduga tempat jatuhnya pesawat udaranya berkabut sehingga menghalangi penglihatan. Selain pencari lewat darat, pencarian juga diakukan lewat udara dengan menggunakan pesawat Cessna milik Susi Air. (iwa ahmad sugriwa/fani Ferdiansyah/yugi prasetyo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar