30/06/2010 - 21:28
INILAH.COM, Gresik - Kepala Staf TNI AD Jendral TNI George Toisutta menegaskan tidak akan ikut campur terkait dengan kasus pengusiran anggota komisi IX di Banyuwangi oleh oknum FPI. "Itu bukan kewenangan TNI, tapi sudah wilayahnya polisi," kata George Toisutta, Rabu (30/6) saat berkunjung ke PT Petrokimia Gresik.
INILAH.COM, Gresik - Kepala Staf TNI AD Jendral TNI George Toisutta menegaskan tidak akan ikut campur terkait dengan kasus pengusiran anggota komisi IX di Banyuwangi oleh oknum FPI. "Itu bukan kewenangan TNI, tapi sudah wilayahnya polisi," kata George Toisutta, Rabu (30/6) saat berkunjung ke PT Petrokimia Gresik.
Dalam kunjungan ke Gresik tesebut KSAD didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suwarno, Asper KSAD Mayjend TNI Zul Efendi Syarief, Gubernur Akmil Mayjend TNI Gatot, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Achdwiyanto Yudi Hartono.
Seperti diberitakan sebelumnya, Kamis (24/6), FPI Banyuwangi bersama Forum Umat Beragama dan LSM Gerak membubarkan acara pertemuan tiga anggota DPR dari Komisi IX asal PDIP Ribka Tjiptaning, Rieke Dyah Pitaloka dan Nursuhud dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI).
FPI menuding acara tersebut adalah pertemuan para kader PKI yang dibungkus acara kunjungan kerja Komisi IX DPR. Sebab berdasarkan jadwal resmi reses DPR hanya tanggal 21 sampai 23 Juni saja. FPI menilai acara yang digelar tersebut ilegal.
Aksi pembubaran paksa yang dilakukan FPI bukanlah pertama kali, sebelumnya 1 Juni 2008, FPI terlibat bentrokan dengan Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) di Lapangan Monas, Jakarta. Saat itu FPI mencurigai, AKKBB menolak pembubaran Ahmadiyah. [mut]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar