GARUT - TNI Angkatan Darat menyiapkan pasukan climber atau panjat tebing untuk keperluan evakuasi trike PKS 135. Pesawat mikro-ringan itu diduga mengalami kecelakaan pada Ahad lalu, dan hingga kemarin masih terus dicari lokasi keberadaannya.
Pasukan pemanjat tebing yang disiagakan itu terdiri atas 60 personel dari Batalion 303/Setia Sampai Mati, Cibuluh, Garut, dan Batalion 301/Prabu Kian Satang, Sumedang. Masing-masing menyumbang 30 personel. "Saat ini pasukan standby di Cibuluh," kata Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 0611 Garut, Jawa Barat, Letnan Kolonel Infantri Herman Djatmiko, kemarin.
Herman menjelaskan, pasukan tersebut disiagakan untuk mengevakuasi puing pesawat dan dua pilotnya bila nanti sudah ditemukan. Pencarian masih terus berlangsung dengan fokus tiga titik, masing-masing Gunung Ciawitali di Kecamatan Pamulihan serta Tanjung Jaya dan Pasir Lungu, yang termasuk Kecamatan Pakenjeng. Kondisi medan sekitar tiga titik itu dinilai cukup berat dengan dikelilingi bukit dan tebing terjal.
Sebelum hilang kontak, trike yang ditumpangi Noto Cipto Nartomo dan Panji Gunawan itu sedang terbang dari Pangandaran, Ciamis, menuju Landasan Udara Sulaeman, Kabupaten Bandung. "Pesawat masih bisa terbang sekitar 20 kilometer setelah hilang kontak, saya curiga jatuhnya di tempat ini," kata Herman menunjuk di antara ketiga titik yang disebutkannya.
Di antara upaya pencarian yang dilakukan kemarin, Kepala Polres Bandung Ajun Komisaris Besar Hendro Pandowo menyatakan telah menemukan sebuah perangkat global positioning system (GPS). Perangkat alat navigasi itu di temukan di kawasan antara Pangalengan dan Kertasari, Kabupaten Bandung. Untuk memastikan apakah berasal dari trike yang sedang dicari, alat segera dibawa ke pos koordinasi di Lanud Sulaeman untuk diperiksa. Pada alat tertera tulisan-tulisan E TREK, Garmin, dan Andra.
Saleh Sudrajat, yang pernah melakukan ekspedisi dengan trike melintasi Sabang sampai Merauke dan terlibat upaya pencarian lewat udara, juga mengungkapkan adanya temuan serpihan kain warna putih dan oranye yang diduga kain parasut trike. Kain ditemukan warga di kawasan PT Perkebunan Nusantara VIII, Gunung Arjuna, dan disampaikan kepada tim SAR Darat yang menyisir daerah Cilipung, Talaga/Cikupa, dan Gunung Arjuna. Warna kain itu memang senada dengan warna sayap delta Trike 135, tapi sama seperti perangkat GPS, masih harus dipastikan terlebih dulu. "Temuan kain putih ini sedang ditelusuri," ucap Saleh.
Selain Saleh dan tim SAR Darat itu, pencarian kemarin melibatkan satu unit Heli Agusta 109/Susi Air, yang menyisir wilayah Gunung Santosa, Gunung Papandayan, dan Pakenjeng. Satu unit heli Colibri/Skuadron 7 Suryadharma Kalijati juga mencari di wilayah Gunung Santosa dan Ciwidey.
Pencarian juga dilakukan oleh tim dari perhimpunan penempuh rimba dan pendaki gunung (Wanadri) dan Perhutani. Mereka menyisir lereng barat Gunung Bedil, di atas wilayah PT Magma Nusantara, Gunung Wayang dan Windu. WURAGIL SIGIT ZULMUNIR ERICK P. HARDI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar