03/07/2010 - 00:12
INILAH.COM, Aceh - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan, belum saatnya TNI terlibat politik praktis dengan memberikan hak pilih pada pemilu.
INILAH.COM, Aceh - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Wiranto menyatakan, belum saatnya TNI terlibat politik praktis dengan memberikan hak pilih pada pemilu.
"TNI sebaiknya fokus tugas pertanahan negara dan jangan terpengaruh dengan wacana tersebut," katanya di Banda Aceh, Jumat (2/7).
Pernyataan tersebut disampaikan Wiranto yang juga Ketua Umum Partai Hanura ini usai membuka Musyawarah Daerah I Partai Hanura Aceh. Ia mengatakan, bila wacana tersebut dipaksakan dan disetujui dengan memberi hak pilih politik kepada TNI, maka akan banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.
Wiranto mengaku paham benar apa yang dibutuhkan TNI karena separuh hidupnya dijalani di dinas kemiliteran. "TNI saat ini belum butuh hak pilih," ujarnya.
Menurutnya, perpolitikan Indonesia saat ini belum cukup stabil, karena belum dewasanya pemikiran para politikus yang antara lain masih banyak belum bisa menerima perbedaan pendapat. "Beda politik saja sudah seperti musuh. Bagaimana nantinya bila benar TNI akan kembali masuk ke ranah politik. Inilah yang dikhawatirkan akan melahirkan perpecahan yang mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa," ungkapnya.
Wiranto menyayangkan banyaknya pernyataan yang mendesak TNI masuk ke ranah perpolitikan praktis dengan mewacanakan pemberian hak pilih pada Pemilu 2014. Oleh karena itu, ia mengharapkan para politisi maupun petinggi TNI tidak gegabah dengan mendorong institusi pertahanan negara itu terlibat dalam politik praktis. [ant/mut]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar