Selasa, 05/10/2010 12:49 WIB
Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Pemerintah berencana mempercepat realisasi rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI. Satu dasawarsa ke depan, diharapkan kekuatan TNI sudah bisa memenuhi kebutuhan minimum yang diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Demikian kata Presiden SBY dalam pidato puncak peringatan HUT ke-65 TNI, Selasa (5/10/2010). Upacara peringatan berlangsung di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta.
"Kita mau lebih banyak lagi pesawat tempur AU mengudara menjaga kedaulatan wilayah RI. Kita mau lebih banyak lagi kapal AL yang berpatroli di perairan Aceh hingga Papua. Kita mau satuan tempur darat kita setiap saat bisa dikerahkan ke mana pun di wilayah RI," kata SBY.
Peningkatan kekuatan TNI tentu saja memerlukan anggaran dalam jumlah besar. Menurut SBY, pemerintah dan DPR sudah sepakat untuk secara bertahap menambah nilai anggaran pertahanan seiring meningkatnya pendapatan negara tanpa korbankan pos anggaran kesejahteraan rakyat.
"Saya intruksikan Kementerian Pertahanan menyusun rencana strategis seiring pertumbuhan APBN dengan jangka waktu yang tepat. Kita harap satu dasawarsa ke depan kita mampu mewujudkan minimum essential force," harap SBY.
Sebelumnya dia menegaskan, bahwa perang merupakan jalan akhir untuk setiap upaya penyelesaian konflik. Prioritas utama adalah perundingan dan upaya diplomasi lain demi bisa tercapainya solusi damai.
Tapi bagaimana pun TNI memerlukan kekuatan yang kredibel. Sehingga TNI siap setiap saat manakala aksi militer yang akhirnya ditempuh sebagai jalan keluar.
"TNI harus siap kala solusi militer kita harus tempuh, meski itu jalan yang terakhir. Sebagai negara berdaulat, kita memerlukan kekuatan militer yang tangguh dan kredibel," terang SBY.
Luhur Hertanto - detikNews
Jakarta - Pemerintah berencana mempercepat realisasi rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan TNI. Satu dasawarsa ke depan, diharapkan kekuatan TNI sudah bisa memenuhi kebutuhan minimum yang diperlukan untuk menjaga keutuhan NKRI.
Demikian kata Presiden SBY dalam pidato puncak peringatan HUT ke-65 TNI, Selasa (5/10/2010). Upacara peringatan berlangsung di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta.
"Kita mau lebih banyak lagi pesawat tempur AU mengudara menjaga kedaulatan wilayah RI. Kita mau lebih banyak lagi kapal AL yang berpatroli di perairan Aceh hingga Papua. Kita mau satuan tempur darat kita setiap saat bisa dikerahkan ke mana pun di wilayah RI," kata SBY.
Peningkatan kekuatan TNI tentu saja memerlukan anggaran dalam jumlah besar. Menurut SBY, pemerintah dan DPR sudah sepakat untuk secara bertahap menambah nilai anggaran pertahanan seiring meningkatnya pendapatan negara tanpa korbankan pos anggaran kesejahteraan rakyat.
"Saya intruksikan Kementerian Pertahanan menyusun rencana strategis seiring pertumbuhan APBN dengan jangka waktu yang tepat. Kita harap satu dasawarsa ke depan kita mampu mewujudkan minimum essential force," harap SBY.
Sebelumnya dia menegaskan, bahwa perang merupakan jalan akhir untuk setiap upaya penyelesaian konflik. Prioritas utama adalah perundingan dan upaya diplomasi lain demi bisa tercapainya solusi damai.
Tapi bagaimana pun TNI memerlukan kekuatan yang kredibel. Sehingga TNI siap setiap saat manakala aksi militer yang akhirnya ditempuh sebagai jalan keluar.
"TNI harus siap kala solusi militer kita harus tempuh, meski itu jalan yang terakhir. Sebagai negara berdaulat, kita memerlukan kekuatan militer yang tangguh dan kredibel," terang SBY.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar