Selasa, 04 Mei 2010

Djoko Santoso Larang Tentara Sakit

Selasa, 04 Mei 2010 , 04:23:00
JAKARTA -- Di mata Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, prajurit harus selalu siap mengemban tugas maupun membantu orang lain yang membutuhkan. Karena itulah, pengganti Marsekal TNI (pur) Djoko Suyanto "melarang keras" tentara anak buahnya sakit. Hal itu disinggung Djoko Santoso saat membuka konferensi lintas negara bertajuk Asia Pacific Military Medicine Conference (APMMC) di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin (3/5).
"Bagaimana kita (tentara) bisa membantu orang lain jika diri kita sendiri sakit," kata pria kelahiran Solo, 8 September 1952, tersebut. Djoko berharap tentara Indonesia bisa belajar dari negara lain dalam hal pengetahuan ilmiah dan teknis kesehatan militer. Konferensi itu diikuti 450 peserta dari 38 negara Asia Pasifik. "Semuanya punya kemampuan di bidang medis militer," tutur Djoko.

Menurut mantan KSAD itu, tentara juga harus menjadi garda depan dalam memerangi penyakit. "Tugas militer tidak hanya menembak musuh. Tapi, juga ada operasi selain perang seperti melawan penyakit, bencana alam, dan kondisi gawat darurat," ujar alumni Akmil 1975 itu.

Djoko menyebut, selama ini TNI melalui satuan terkecilnya di kecamatan sudah melakukan operasi itu. Misalnya, bantuan pengobatan untuk warga tidak mampu dan pembersihan lingkungan bersama warga. Para dokter tentara dari berbagai negara juga akan diajak melihat proyek-proyek bantuan kesehatan TNI di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Sebagai tuan rumah konferensi, terang Djoko, Indonesia berharap ilmu medis para dokter tentara itu aplikatif dan bisa dicontoh anggota TNI. "Seorang personel militer harus menjaga kesehatannya mulai dari pribadi, keluarga, dan lingkungan," katanya. (rdl/dwi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog