KSAD Disambut Secara Adat

Senin, 19 Juli 2010 00:52 WIB Benny Jahang

KUPANG, POS KUPANG. com -- Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI George Taisuta, disambut secara adat oleh jajaran Komando Resor Militer (Korem) 161 Wirasakti Kupang di Bandar Udara (Bandara) El Tari Kupang, Sabtu (17/7/2010). Kedatangan KSAD dalam rangka kunjungan kerja di wilayah NTT, termasuk ke daerah perbatasan.KSAD ke Kupang menggunakan pesawat khusus dari Denpasar. Ia didampingi Pangdam IX Udayana, Mayjen (TNI) Rachmat B, bersama sejumlah perwira tinggi dari TNI AD. Kunjungan ini merupakan yang pertama sejak dia menjabat KSAD.

Setelah turun dari pesawat di Bandara El Tari, KSAD langsung diterima secara adat berupa penyematan kain sarung adat Timor. Ketika hendak memasuki ruang VIP Bandara El Tari, KSAD yang didampingi Danrem 161/Wirasakti Kupang Kolonel (ARH) I Dewa Ketut Siangan disambut kelompok penari asal Bajawa, Kabupaten Ngada.

Turut menyambut kunjungan KSAD ke wilayah perbatasan NTT-Timor Leste, antara lain Kapolda NTT, Brigjen Pol Drs. Yorri Yance Worang, Danlantamal VII Kupang, Laksamana Pertama (TNI) Amri Husaini, Kapolresta Kupang, AKBP Bambang Sugiarto, dan para Dandim seluruh NTT.

Jangan Sombong

Dari Kupang KSAD langsung menuju Kabupaten Belu. Saat bertatap muka dengan para perwira, bintara, dan prajurit di lingkungan Yonif 744/SYB di Markas Yonif 744/SYB di Tobir, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, Sabtu (17/7/2010), dia mengingatkan jajaran perwira dan prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 744/Satria Yudha Bakti (SYB) untuk tidak egois, sombong bahkan menciptakan keresahan di masyarakat.

Dia mengatakan, prajurit Yonif 744 harus mencontohi semangat kesetiakawanan dan kekompakan yang ditunjukkan para pendahulu. Di kesatuan ini pulalah lahir pemimpin besar yang salah satunya mantan Danyon 744/SYB yang kini menjabat Presiden RI, Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hadir saat itu Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Rachmat Budiyanto, Aslog KSAD, Mayjen TNI Wibowo MS, Danpusintel Angkatan Darat, Brigjen TNI Ibrahim Saleh, Bupati Belu, Drs. Joachim Lopez, Danrem 161/Wirasakti-Kupang.

Jenderal Toisutta menegaskan, kehadiran dirinya di Markas Yonif 744/SYB sesungguhnya sebagai wujud kerinduannya terhadap kesatuan ini. Pasalnya, di Yonif 744/SYB, dirinya pertama kali mengemban karier yang ketika itu menjabat sebagai Kepala Seksi (Kasi) Operasional. Dia memetik banyak pengalaman berharga di kesatuan ini ketika masih bertugas di wilayah Timor. Untuk itu, keberadaannya di tengah prajurit Yonif 744/SYB mengingatkan masa-masa perjuangan dulu.

"Dulu waktu saya masih bertugas di Timor, kebanyakan anggota tidak bisa baca tulis. Untuk merekatkan hubungan antara pimpinan dengan prajurit menggunakan bahasa Tetun. Rasa kesetiakawanan begitu tinggi. Rasa kecintaan antara pimpinan dan para prajurit begitu kuat sehingga tidak heran kesatuan ini cukup disegani. Para prajurit ketika itu berjuang dengan hati bersih tidak sombong, egois," tegas Toisutta.

Dia meminta kepada prajurit 744/SYB untuk tidak egois, sombong maupun menciptakan keresahan di masyarakat. Perwira dan prajurit hendaknya tetap menjalin hubungan yang harmonis dan tetap menjaga kekompakan. Jajaran prajurit Yonif 744/SYB harus sehati dalam melaksanakan tugas tanpa membeda-bedakan satu sama lain.

"Jangan suka berkelahi dengan masyarakat. Saya melihat jajaran prajurit Yonif 744/SYB saat ini belum kompak. Buktinya banyak lahan di sekitar markas belum ditanami pohon. Kalau lingkungan penuh dengan pohon menandakan semuanya kompak. Dampaknya kompak juga dengan masyarakat. Saya tegaskan supaya tirulah pendahulu-pendahulu. Kalau dulu latihan perang terbatas, peralatan perang terbatas, tapi rasa kesetiakawanan tinggi. Sekarang kalian (prajurit) lebih pintar mestinya lebih baik. Makanya saya ingatkan supaya jangan sombong dan jaga nama baik Yonif 744/SYB karena dari kesatuan ini sudah lahir pemimpin besar yang salah satunya mantan Danyon 744/SYB yang kini menjadi presiden RI," tegas Toisuta disambut tepuk tangan prajurit.(ben/yon)