Jakarta, 9/2/2010 (Kominfo-Newsroom) – Kementerian Pertahanan RI dan Kementerian Negara Negara Perumahan Rakyat RI sepakat di masa datang akan memanfaatkan aset tanah milik Kemhan RI dan Mabes TNI untuk pembangunan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) dan rumah susun sederhana milik (rusunami) bagi prajurit TNI.
"Pembangunan rusunawa bagi prajurit TNI akan meringankan beban APBN dan meringankan prajurit TNI yang belum memiliki rumah,” kata Menhan RI Purnomo Yusgiantoro usai pembahasan rumah prajurit TNI dengan Menegpera Suharso Monoarfa di Kantor Kemhan RI di Jakarta, Selasa (9/2).
Menurutnya, rusunawa untuk prajurit TNI harus disewa oleh prajurit, dan dana yang masuk akan dimanfaatkan untuk biaya operasi dan perawatan rusunawa. Apalagi listrik dan air bersih juga memerlukan biaya. Dikemukakan, harga sewa akan tergantung di daerah mana rusunawa itu dibangun, tetapi rata-rata antara Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
Sedangkan pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) pendanaannya akan dibantu oleh Yayasan Kesejahteraan Prajurit untuk Perumahan dan Pendidikan milik Kemhan RI. “Rusunami akan diberikan kepada prajurit TNI yang belum memiliki rumah melalui angsuran bulanan, mungkin sekitar Rp 1 juta atau kurang, dan tergantung seberapa besar dukungan dana dari YKPPP,” katanya.
Kemhan RI, katanya, akan menanyakan kemampuan YKPPP, tetapi ancar-ancarnya antara Rp 15 juta dengan bunga 9 -10 persen. Sementara itu Menteri Negara Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa mengatakan, rusunawa sebenarnya difungsikan untuk prajurit yang tingkat mobilitasnya tinggi yang ditempatkan di pusat -pusat komando yang tersedia. Secara teknis yang menentukan lokasinya adalah kementerian pertahanan.
Menurutnya, rusunawa tidak untuk dimiliki, tapi semacam rumah dinas, dan prajurit yang mendiaminya harus membayar uang sewa. “Bisa saja dana sewanya diatasi oleh TNI maupun kementerian pertahanan. Yang penting listrik tetap nyala, air tersedia, dan bangunan juga terawat," katanya. (Yr/ysoel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar